Kendalikan Banjir di Jabodetabek, Kementerian PUPR Bangun 2 Dry Dam
INFONAWACITA.COM – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah membangun dua bendungan kering (dry dam) yakni Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, dalam upaya melakukan pengendalian banjir di wilayah Jabodetabek.
Dua proyejk ini ditargetkan selesai pada pertengahan 2019. Dalam keterangannya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, pembangunan kedua bendungan tersebut yakni Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta.
Pembangunan dua bendungan kering ini merupakan perhatian dan komitmen pemerintah untuk mengendalikan banjir tidak hanya di hilir melainkan sejak dari hulu. “Sebagai bendungan kering maka baru akan digenangi air jika intensitas hujan tinggi. Sementara saat musim kemarau bendungan ini kering,” ujar Jarot, akhir pekan lalu, seperti dikutip dari bisnis.com.
Bendungan Ciawi (Cipayung) berlokasi di bagian hulu Sungai Ciliwung di Desa Cipayung, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung, dan Desa Kopo di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Pembangunan Bendungan Ciawi membutuhkan lahan dengan total 899 bidang seluas 78,7 hektare yang digunakan sebagai area kontruksi 28,59 hektare, area genangan 31,96 hektare, area green belt 18,15 hektare.
“Bendungan ini menampung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 6,74 juta meter kubik,” kata Jarot.
Bendungan Sukamahi berlokasi di bagian hulu Sungai Cisukabirus di Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Pembangunan Bendungan Sukamahi membutuhkan lahan dengan total 621 bidang seluas 49,82 hektare yang digunakan sebagai area kontruksi 34,38 hektare, area genangan 5,23 hektare, area green belt 8,89 hektare area jalan masuk 0,44 hektare dan area fasilitas umum 0,88 hektare.
Bendungan Sukamahi menampung aliran Sungai Cisukabirus dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektare.
Jarot menambahkan hingga 6 November 2017, lahan Bendungan Sukamahi yang sudah bebas, seluas 10,26 hektare dari kebutuhan 46,56 hektare. Sementara lahan Bendungan Ciawi yang dibutuhkan seluas 78,79 hektare dan sudah dilakukan pembayaran 10,97 hektare.
Fungsi kedua bendungan ini adalah menahan aliran permukaan yang berasal dari daerah hulu Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung melalui terowongan secara konstan dengan debit rencana Q50.
“Meskipun terjadi hujan lebat di daerah hulu, debit Sungai Ciliwung yang masuk ke Jakarta dapat ditahan dan dikendalikan,” ucap Jarot.(AR)
Src: https://infonawacita.com/kendalikan-banjir-di-jabodetabek-kementerian-pupr-bangun-2-dry-dam/
0 Comments